Teknis budidaya peternakan Sapi Potong

Jenis-jenis sapi potong yang ada di Indonesia ternyata cukup banyak jenisnya mulai dari sapi Bali sapi Madura sapi ongol dari Sumba sapi peranakan ongole sapi Aceh sapi aberdeen Angus sapi brahman sapi simental sapi hereford sapi orton sapi charolais sapi Santa gertrudis sapi beefmaster sapi brangus dan sapi charbray
A. SAPI BALI
Tinggi jantan dewasa 130 cm bobot 350 sampai dengan 400 kg bobot betina 250-300 kg warna bulu halus pendek-pendek dan mengkilap bulu pantat dan kaki putih
B. SAPI MADURA
Tubuh lebih kecil dari sapi Bali jantan dewasa 250 sampai dengan 300 kg betina 150 sampai 200 kg warna bulu merah bata.
C. SAPI ONGOLE ( SUMBA ONGOLE)
Tubuhnya relatif lebih besar dibandingkan sapi lokal obat jantan dewasa mencapai 600 kg tinggi 150 cm bobot betina dewasa mencapai 400 kg tinggi betina sehingga 135 cm warna bulu putih sampai putih kelabu campuran kuning orangnya keabu-abuan
D. SAPI ONGOLE (peranakan)
Tubuhnya kecil dibandingkan sapi ongol warna bulu umumnya putih atau putih keabu-abuan
E. SAPI ACEH
Bobot jantan dewasa umur 3 sampai 4 tahun mencapai 300 sampai 400 kilo gram setelah proses penggemukan bobot jantan dewasa mencapai 450 kg warna bulu coklat merah dan warna Menjangan
F. SAPI ABERDEEN ANGUS
 Bulu umumnya hitam tidak bertanduk, pada umur 1,5 tahun mencapai 650 kg
G. SAPI BRAHMAN
Mampu berkembang secara baik walaupun dengan pakan berkualitas rendah bobot jantan dewasa 800 kg betina 550 kg dan bobot mencapai 9,3 kg per hari warna bulu umumnya gelap keabu-abuan
H. SAPI SIMENTAL
Bertanduk kecil, bulu coklat muda atau kekuning-kuningan,bagian muka,lutut ke bawah,dan ujung ekor berwarna putih.
I. SAPI HEREFORD
Bobot jantan dewasa 850 kg dan betina 650 kg, warna bulu merah, dan warna putih pada muka,dada, sisi badan, kaki dan batas lutut bahu dan ekor
J. SAPI ORTON
Bobot jantan dewasa 1000 kg betina 770 kg warna bulu merah keputih-putihan, serta kombinasi merah dan putih atau kelabu
K. SAPI CHAROLAIS
Tubuhnya besar bobot jantan dewasa 1000 kg betina 750 kg, warna bulu krem muda atau keputih-putihan.
L. SAPI SANTA GERTRUDIS
Sapi silangan, jantan dewasa 900 kg dan betina 725 kg, warna bulu coklat kemerahan.
M. SAPI BEEFMASTER
Tubuh relatif besar warna bulu bervariasi yaitu coklat, coklat kemerahan, atau merah bercak putih.
N.SAPI BRANGUS
Sapi brangus mampu beradaptasi dengan kualitas pakan rendah warna bulu umumnya hitam atau merah.
O. SAPI CARABRAY
Bobot badan jantan dewasa 1135 sampai 455 kg dan betina 770 sampai 990 kg, warna bulu cream agak putih.

• Bibit dan bakalan
Tanda-tanda bibit yang baik adalah sebagai berikut: kepala pendek, dan bagian dahi lebar,pertumbuhan cepat subur dan cepat dewasa dada lebar dan menonjol ke depan kaki pendek leher dan bahu lebih lebar efisiensi penggunaan pakan tinggi
• Tanda-tanda bakalan atau ternak yang akan digemukkan yang baik memiliki silsilah keturunan yang jelas, matanya pada kulit dan bulunya tidak terdapat tanda-tanda mencret, pada bagian ekor dan dubur tidak ada tanda-tanda kerusakan kulit dan kerontokan bulu.
• Sistem perkawinan tanda-tanda birahi. Selalu gelisah dan ribut, vulva membesar kemerah-merahan, dan keluar cairan bening nafsu makan menurun, menaiki sapi lain dan jika dinaiki diam saja. Siklus birahi akan terjadi setiap 18 sampai 22 hari dengan lama birahi rata-rata 18 jam.
• Sistem perkawinan atau reproduksi sapi betina dibawa ke tempat pejantan untuk dikawinkan atau dengan cara inseminasi buatan atau kawin suntik.
• Pastur mate matting
 Jantan dan betina kawin secara alami di Padang penggembalaan, saat perkawinan yang tepat kurang dari 6 jam setelah tanda-tanda birahi nampak jika birahi sore sampai malam hari saat mengawinkan yang tepat adalah malam hari.

• Kandang dan peralatan
Type kandang terdapat dua tipe kandang yaitu : tipe tunggal ,dan tipe ganda .
Pada tipe tunggal sapi-sapi ditempatkan 1 baris, sedangkan tipe ganda sapi-sapi ditempatkan dua garis saling berhadapan atau bertolak belakang
- Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan kandang sapi adalah lantai terbuat dari tanah, padat atau semen, dan mudah dibersihkan dari kotoran sapi.
Lantai tanah sebaiknya dilapisi jerami kering agar lantai tidak becek, dinding kandang di bagian depan dibuat setinggi 1 m dari lantai tempat pakan dan tempat air minum lebih tinggi dari permukaan lantai
- Perlengkapan lain yang perlu disediakan adalah sapu,sekop,sabit dan tempat untuk memandikan sapi.
- Lokasi kandang cukup jauh dari permukiman penduduk tetapi mudah dicapai oleh kendaraan
- Kandang harus terpisah dari rumah tinggal dengan jarak minimum 10 m
- Sinar matahari dapat menembus pelataran dibuatkan kran pembuangan dan penampungan kotoran
- Untuk ukuran kandang sendiri yang direkomendasikan :
Kandang sapi jantan dewasa 1,5 m * 2 m atau 2,5 m * 2 m/ ekor, sapi betina dewasa 1,8 m * 2 m/ekor, anak sapi 1,5 m * 1 m/ ekor.
Tinggi kandang 2 m sampai 2,5 m dari lantai .
- Sistem pemeliharaan sapi potong
a. Pasture fattening
Menggemukkan sapi dengan cara mengembalakan di Padang penggembalaan, pakan sapi hanya berasal dari hijauan yang tersedia di Padang penggembalaan, untuk meningkatkan kualitas hijauan Padang pengembalaan ditanami leguminosa atau kacang-kacangan, air dan mineral harus tersedia.
b. Brainly fattening
Sapi dipelihara terus menerus dalam kandang, tidak digembalakan dan dipekerjakan, sapi bakalan yang dipelihara adalah sapi jantan berumur 1 tahun selama 4 sampai 6 bulan.
Kombinasi pastur dan perpaduan dua metode banyak dilakukan di wilayah subtropis dan tropis, pada musim hijauan melimpah pemeliharaan dilakukan dengan pastur fattening, pada musim kemarau pemeliharaan diteruskan dengan sistem brainly, sapi digembalakan dan diberi konsentrat secukupnya di dalam kandang lamanya penggemukan selama 8 sampai 9 bulan .
c.Kereman
 Pemberian pakan hijau dan konsentrat dilakukan selama beberapa bulan di kandang sapi yang dipelihara adalah sapi jantan berumur 1 sampai 2 tahun selama 3 sampai 6 bulan.
- Tatalaksana pemeliharaan pemberian pakan pakan sapi potong terdiri dari hijauan dan konsentrat atau formulasi jagung giling bungkil, kelapa, dedak padi, polar, bungkil kelapa sawit, ampas tahu, atau limbah pertanian lainnya ,dengan penambahan mineral dan garam dapur.
~ Hijauan yang berkualitas rendah ( jerami padi, pucuk tebu, dan jagung dan limbah pertanian lain ) perbandingan hijauan dan konsentrat adalah 45 : 55
~ Hijauan yang berkualitas menengah sampai tinggi, atau rumput raja, rumput star rumput gajah, dan leguminosa seperti lamtoro gung, kaliandra perbandingan hijauan dan konsentrat adalah 60:40.
Pemberian konsentrat sebaiknya dilakukan 2 jam sebelum pemberian hijauan, dalam sehari semalam konsentrat diberikan dua sampai tiga kali hijauan dan minuman 4 *, hindari pemberian hijauan sekaligus dalam jumlah yang banyak, karena dapat mengakibatkan banyaknya hijauan yang terbuang, untuk mengatasi hijauan yang berlebihan bisa dilakukan pengawetan dengan cara silase atau hai
- Pemeliharaan anak sapi pedet yang baru lahir
Setelah dibersihkan dari lendir dan darah yang menempel terutama pada lubang hidung, potong tali pusarnya dengan gunting atau pisau yang steril,bekas potongan olesi dengan yodium, tempatkan anak sapi di tempat kandang yang hangat dan bersih, jika pedet yang baru lahir lemah, perlu dibantu untuk menyusui pada induknya dibiarkan menyusu pada induknya sampai mencapai usia sapi atau 6 bulan. Pada usia 2 minggu mulai diajari makan hijauan .
~ Memelihara sapi muda untuk pertumbuhan yang baik perlu diberikan pakan hijauan dan konsentrat yang cukup, dan berkualitas, kandang sapi muda sebaiknya terpisah dari kandang sapi dewasa, umur 9-12 bulan sudah mulai birahi pertama dan jika memperlihatkan tanda-tanda birahi pada usia 15 sampai 18 bulan sudah bisa dikawinkan
~ Memelihara sapi induk amati sapi sapi tersebut jika terjadi birahi segera dikawinkan, selain hijauan perlu diberi konsentrat 4 kg per hari per ekor setelah 60 hari melahirkan, birahi kedua induk sapi tersebut dapat dikawinkan lagi.
~ Memelihara sapi pejantan
Berikan kesempatan untuk bergerak minimal 2 jam perhar,i kuku sapi pejantan harus dipotong setiap enam bulan sekali, berikan makanan yang cukup dan berkualitas 40 kg hijauan dan 4 kg konsentrat perhari.

PENYAKIT
• Penyakit Antraks
Antraks penyebabnya adalah basilus antraksis
 penularannya melalui kontak langsung atau dengan makanan, minuman atau pernapasan.
Gejala yang ditimbulkan adalah demam tinggi, badan lemah dan gemetaran, gangguan pernapasan pembengkakan kelenjar dada, leher, alat kelamin dan badan kadang-kadang darah berwarna merah hitam yang keluar melalui hidung, telinga, mulut, anus dan vagina, kotoran ternak cair dan sering bercampur darah, limpa bengkak dan berwarna kehitaman.
Untuk pengendaliannya adalah:
Dengan cara melakukan vaksinasi, pengobatan antibiotik, mengisolasi sapi yang terinfeksi, serta membunuh, mengubur atau membakar sapi yang aktif
• Penyakit mulut dan kuku atau PMK penyebabnya adalah kuman,
 penularannya melalui kontak langsung air kencing, air susu, air liur, dan benda lain yang tercemar kuman.
Gejalanya adalah :
Rongga mulut, lidah, dan telapak kaki melepuh, serta muncul benjolan bulat berisi cairan bening, demam, suhu badan menurun drastis, nafsu makan menurun. Pengendalian nya adalah : vaksinasi dan sapi yang sakit diasingkan, dan diobati secara terpisah,
• Penyakit ngorok atau mendengkur atau penyakit septicemia epizootica atau
(SE)
Penyakit ini penyebabnya adalah bakteri pasteurella multocida.
Penularannya melalui makanan dan minuman yang tercemar bakteri.
Gejalanya terlihat pada kulit kepala dan selaput lendir lidah berwarna merah dan kebiruan, leher anus dan vulva membengkak, demam dan sulit bernafas dan ngorok dalam keadaan sangat parah. Sapi akan mati dalam waktu 12 sampai 36 jam pengendaliannya adalah :
Melalui vaksinasi Anti SE dan diberi antibiotik atau sulfat.
Terimakasih telah mengunjungi kami
tinggalkan komentar anda di bawah kolom komentar , masukan dan saran nya akan membuat kami lebih baik lagi .